Jangan Sampai Salah ya Saat Mengucap Kalimat Belasungkawa

Ucapan Belasungkawa Islam
source gambar : pexels.com/Hasab lbari

Beberapa orang masih salah saat mereka menuliskan sebuah ucapan saat belasungkawa untuk keluarga, sahabat, tetangga, dan juga kerabat yang meninggal dunia. Terdapat dua ucapan yang sering kita lihat yaitu ada khusnul khatimah dan husnul khatimah.

Kata Khusnul khatimah dan husnul khatimah ini sering kali jadi kalimat yang diucapkan saat mengungkapkan rasa belasungkawa, selain itu sering juga jadi kalimat yang paling sering diucapkan saat ada yang meninggal.

Perbedaan khusnul dan husnul khatimah sering kali tidak disadari, padahal keduanya ini memiliki arti yang sangat jauh beda. Kesalahan ini masih sering digunakan oleh banyak masyarakat. Supaya Anda tidak salah lahi yuk kita simak lebih jelas lagi mengenai perbedaan dari dua kalimat tersebut.

Kata husnul khatimah dalam bahasa arab di tulis menggunakan huruf ح maka jika di tulis ke dalam latih hurufnya menjadi h. Jika kita artikan , husnul khatimah ini adalah merupakan akhiran yang baik. Tapi untuk kalimat Khusnul khatimah memiliki arti akhir yang hina.

Arti tersbut merujuk dari Ibnul A’robi yang mengartikan akhsana ar-Rajulu yang punya makna terhina setelah perkasa. Bagi Anda yang sudah tahu mengenai penjelasan ini sebaiknya Anda lebih teliti lagi saat ingin mengucapkan kalimat bela sungkawa.
Selain mengucapkan bela sungkawa dengan kalimat tadi Anda juga mengirimkan doa bagi orang yang telah meninggal, apalagi jika anggota keluarga kita sendiri yang meninggal dunia. Apalagi jika orang tua yang meninggal, kita sebagai anak harus mendoakan supaya mereka bisa diterima di sisi Allah SWT.

Seperti sabda dari Abu Hurairah yang mengatakan Rasulullah SAW bersabda “Apabila seseorang telah meninggal dunia, seluruh amalnya akan terputus kecuali 3 hal, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim). Jadi ini dia beberapa doa yang bisa And abaca:

  • Doa untuk Orang yang Telah Meninggal (Laki-laki)

“Allaahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu anhu wa akrim nuzu lahu wa wassi’ madkholahu waghsilhu bilmaai wats-tsalji walbarodi”

 

“wanaqqihi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wazaujan khoiron min zaojihi wa adkhilhuljannata wa ‘aidzhu min ‘adzaabilqobri wafitnatihi wamin ‘adzaabinnaari.”

 

“Alloohummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghooibinaa washoghiironaa wakabiironaa wadzakarinaa wauntsaana. Alloohumma man ahyaitahu minnaa fa ahyihi ‘alal islaami waman tawaffaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaani.”

 

“Alloohumma laa tahrimnaa ajrohu walaa tudhillanaa ba’dahu birohmatika yaa arhamar roohimiina. Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin.

 

Artinya : “Wahai Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia.”

 

“Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskan lah jalan masuknya cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta suami (istri) yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula.”

 

“Masukkanlah dia kedalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka. Wahai Allah berikanlah ampun, kami yang masih hidup dan kami yang telah meninggal dunia, kami yang hadir, kami yang ghoib, kami yang kecil-kecil kami yang dewasa, kami yang pria maupun wanita.”

 

“Wahai Allah, siapapun yang Engkau hidupkan dari kami, maka hidupkanlah dalam keadaan iman”